Peringatan 100 Tahun Koentjaraningrat

Beragam penghargaan

foto: dok.keluarga besar koentjaraningrat

Atas sumbangsih dan pengabdiannya pada perkembangan ilmu antropologi di Indonesia, Pak Koen menerima berbagai penghargaan di antaranya, Penghargaan ilmiah Doctor Honoris Causa dalam Ilmu-ilmu Sosial dari Rijksuniversiteit Utrecht, Negeri Belanda pada 1978 dan penerima Grand Prize dari 6th Fukuoka Asian Cultural Prizes pada 1955.

Kemudian pada 1968 Pak Koen juga menerima anugerah Satyalencana Dwidja Sistha dari Menteri Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia. Lalu pada tahun 1982 Satyalencana Dwidja Sistha dari Menteri Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia.

foto: dok.keluarga besar koentjaraningrat

Ilmuwan yang fasih berbahasa Inggris dan Belanda ini mulai tertarik pada bidang antropologi sejak menjadi Asisten Profesor GJ Held, seorang Guru Besar Antropologi di Universitas Indonesia yang mengadakan  penelitian lapangan di Sumbawa.

Pada perjalanannya Pak Koen merintis berdirinya 11 jurusan antropologi di berbagai Universitas di Indonesia, aktif mengajar dan menulis banyak hal berkaitan dengan Kebudayaan dan Pembangunan di Indonesia sejak 1957 hingga 1999 yang dituangkan dalam 22 buku dan lebih dari 200 artikel di berbagai makalah ilmiah dan suratkabar di Indonesia maupun mancanegara.

foto: dok.keluarga besar koentjaraningrat

Karya-karya dan pemikiran kerap menjadi acuan penelitian mengenai sosial budaya dan masyarakat Indonesia, baik oleh para Ilmuwan Indonesia maupun asing. Melalui tulisannya ia mengajarkan pentingnya mengenal masyarakat dan budaya bangsa sendiri. Buah pemikirannya dan karyanya sampai saat ini juga masih menjadi buku wajib baca bagi mahasiswa antropologi Indonesia seperti ‘Pengantar Ilmu Antropologi Indonesia’

Pak Koen menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jurusan Bahasa Indonesia pada tahun 1953, kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Antropologi, dari Yale University pada 1956 dan meraih gelar Doktor Antropologi di Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1958. Setelah berhasil mengembangkan ilmu antropologi di seluruh Indonesia, Pak Koen tutup usia, Selasa 23 Maret 1999 karena penyakit stroke.