Apa kabar bocah yang pernah tanya Soeharto 'Kenapa presiden cuma 1'? Begini nasibnya sekarang
Brilio.net - Presiden Soeharto dikenal sebagai salah satu pemimpin dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah Indonesia. Selama periode pemerintahannya, berbagai inisiatif digagas untuk menyentuh langsung lapisan masyarakat, termasuk anak-anak. Salah satu program yang cukup berkesan adalah penyelenggaraan acara bertajuk Gelar Nusantara Anak Indonesia (Gelantara), yang menjadi bagian dari peringatan Hari Anak Nasional.
Acara ini rutin digelar di Istana Negara Jakarta dan menjadi ajang temu bagi anak-anak dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Lebih dari sekadar seremoni, Gelantara dirancang sebagai medium edukasi dan pemersatu. Anak-anak diajak mengenal perbedaan suku, adat, dan agama, sambil membangun jalinan persahabatan lintas daerah.
Lewat pendekatan ini, nilai-nilai kebhinekaan ditanamkan sejak dini dalam suasana yang positif dan menyenangkan. Tak jarang, anak-anak yang hadir mengenakan pakaian adat daerah masing-masing, menampilkan seni budaya lokal, serta berdialog langsung dengan Presiden Soeharto. Momen seperti ini memperlihatkan komitmen pemerintah saat itu dalam membentuk karakter anak sebagai generasi penerus bangsa.
Di tengah acara yang penuh semangat kebersamaan tersebut, sering kali muncul momen unik dan menyentuh. Salah satunya adalah ketika seorang bocah tampak bertanya langsung kepada Presiden Soeharto menjadi simbol keterbukaan antara pemimpin dan rakyat kecil, serta cermin dari komunikasi lintas generasi yang patut dikenang.
foto: YouTube/HM Soeharto
Presiden Soeharto mengundang seluruh siswa berprestasi di seluruh pelosok Indonesia. Bahkan anak penderita disabilitas pun turut diundang ke Istana Negara. Dalam momen 'Temu Wicara Presiden Soeharto', sejumlah anak ditunjuk untuk berbincang dan menyampaikan pertanyaan.
Ada satu momen yang cukup menyita perhatian publik pada acara Gelantara yang digelar 17 Juli 1994. Satu per satu bocah SD melontarkan pertanyaan polosnya masing-masing. Pertama dari Papua, lanjut Kalimantan, hingga ke berbagai pulau lain dan Sulawesi.
Seorang bocah pun menanyakan hal unik dan membuat Pak Harto tercengang. Bocah bernama Hamli punya pertanyaan yang paling unik.
"Nama saya Hamli dari Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai. Saya mau tanya, mengapa Presiden di Indonesia cuma satu? Padahal Indonesia sangat luas," katanya, seperti dikutip brilio.net dari kanal YouTube HM Soeharto.
Sontak gelak tawa memecah keheningan. Ibu Tien tepat di samping Presiden Soeharto pun ikut tertawa.
foto: YouTube/HM Soeharto
"Presiden itu hanya satu untuk memimpin negara dan bangsa. Nanti kalau ada dua atau tiga, lantas berjalan tidak baik. Banyak pemimpin, banyak kapten, kemudian lantas negara menjadi rusak," jawab Soeharto.
Presiden Soeharto pun melanjutkan penjelasannya dengan terus mengurai senyum dan bahasa yang dapat diterima anak-anak.
"Tapi terang bahwasanya presiden yang satu ini hanya melaksanakan apa yang diputuskan oleh rakyat melewati MPR. Walaupun satu tapi sebenarnya terikat. Terikat pada garis besar negara, terikat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945. (Presiden) Satu saja untuk lima tahun, nanti dipilih lagi, begitu seterusnya," terang Soeharto.
Pak Harto lantas menanya balik bocah itu. Pertanyaan Pak Harto langsung membuat suasana hening.
"Kamu kenapa tanya begitu? Kamu siapa yang suruh? Karena hanya ingin tahu saja? Kayak di rumah, bapak kamu hanya satu kan?" tanya Pak Harto sembari tertawa.
"Iya pak," jawab bocah itu.
Kini bocah bernama Hamli dari Banggai, Sulawesi Tengah itu kembali viral. Lantaran video lawasnya mencuat ke media. Dilansir dari kanal YouTube Farhan Perdana, sang pemilik akun pun mencari sosok Hamli dan menemukannya.
foto: YouTube/Farhan Perdana
"Halo nama saya Hamli. Saya peserta Gelantara tahun 1994. Yang lagi banyak dibicarakan di YouTube, yang tanya ke Pak Soeharto. Banyak juga yang mengira saya sudah meninggal. Sampai sekarang alhamdulillah saya masih hidup," kata Hamli dalam video di YouTube Farhan Perdana.
foto: YouTube/Farhan Perdana
Dalam video tersebut, ia menunjukkan bukti selembar kertas piagam yang menguning termakan usia. Piagam itu menjadi bukti dirinya adalah Hamli, bocah yang bertanya ke Pak Harto dulu.
foto: Soeharto.co
Dikutip dari soeharto.co, juga ada sebuah foto memperlihatkan lembaran yang berisikan pidato Presiden Soeharto dalam memperingati Hari Anak Nasional 1994 kala itu.
Ia memberi semangat untuk anak-anak yang mengidap disabilitas supaya tetap semangat. Membangkitkan gelora mengembangkan kemampuan, guna bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
EXPLORE
-
Alis tebal makin rapi meski tak dicukur, transformasi makeup pengantin dirias barbie look ini ayu pol
-
Wajah kemerahan akibat jerawat, transformasi cewek ini tampak mulus dan manglingi pakai glamor makeup
-
Atasi keriput dan kulit kendur di usia 50 tahun sekarang lebih mudah dengan 2 bahan dapur ini
-
Kejar target, MUA ini rias 18 orang seorang diri, hasil makeup-nya dipuji flawless paripurna
-
Rahasia pori-pori rapat dan bersih ini cuma andalkan 2 bahan dapur, wajah mulus bak facial di klinik
-
Punya freckles alami, ini trik Ranty Maria pakai complexion agar wajah lebih mulus bebas flek hitam
-
Tampil muda tak harus operasi, transformasi wanita 50 tahun pakai siger dan soft makeup ini ayu pol
-
Sekarang kulit bisa kencang alami tanpa krim mahal, cuma butuh 2 bahan dapur ini
-
Bukan pakai primer atau foundation, ini cara ampuh bluring pori-pori agar makeup lebih halus
-
Akui tak pernah botox dan filler, ini 5 perawatan Anggun C Sasmi tampak cantik alami di usia 51 tahun
-
Transformasi pengantin Sunda dengan wajah dempul putih dimakeup jadi Korean Look ini cantik paripurna
-
Potret makeup pengantin Solo Putri ini dinilai ubah pakem, detail roncean bunga auto jadi perhatian