Beri pesan untuk Paula Verhoeven jelang sidang putusan cerai, Baim Wong: Kita tenang yuk untuk ini

Proses perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven kini memasuki tahap akhir. Pada Rabu, 16 April 2025, sidang putusan berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Meski sidang dilakukan secara e-court, Baim tetap hadir didampingi oleh ketiga kakaknya.

Dalam kesempatan itu, Baim berbicara kepada media mengenai perasaannya menjelang putusan perceraian. Ia mengungkapkan bahwa ia tidak ingin terfokus pada siapa yang menang atau kalah dalam perkara ini.

"Lega, senang, berat juga, ini salah satu cobaan terberat buat saya, tapi maknanya terlalu banyak. Apa pun keputusannya, kami tidak memikirkan menang kalah," ujarnya.

Lebih lanjut, Baim menegaskan, "Apa pun itu, saya tidak akan dendam atau marah kepada siapa pun." Ia juga memberikan pesan kepada Paula menjelang sidang ini.

"Saya bilang sama Paula, ayah dan ibu saya sudah tidak ada, mari kita tenang untuk ini. Mudah-mudahan setelah ini, semua bisa tenang dan tidak ada lagi postingan yang tidak perlu," tambahnya.

Baim juga menekankan pentingnya menjaga privasi keluarga. "Saya menjaga apa yang saya tahu mengenai kejadian ini. Saya biarkan pengadilan yang berbicara. Saya sangat menjaga privasi ibunya dan juga privasi dari yang kita gugat," jelasnya.

Ia juga menyayangkan bahwa bukan sepenuhnya kesalahan Paula, dan ada satu orang yang perlu menjelaskan situasi ini, yaitu temannya, Nico. "Setahun saya menunggu dia untuk menjelaskan kepada saya," ungkap Baim.

Di sisi lain, Baim berharap agar publik tidak lagi memperkeruh suasana. "Doakan saja, semuanya akan baik-baik saja. Tolong jangan menyalahkan saya atau Paula. Kasihan anak-anak saya jika mereka membaca berita-berita ini," pintanya.

Kedua kakaknya, Daud, Fitri, dan Muhamad Hamzah, memberikan dukungan moral kepada Baim. "Kita berharap yang terbaik, apa pun hasilnya, kita harus terima. Baim sudah menyerahkan urusan ini kepada Tuhan dan tidak ingin larut dalam kesedihan," kata Daud.

"Baim ini orangnya pasrah, menyerahkan kepada Allah, karena semua ada jalannya. Kita selalu berdoa, apa pun sudah ada jalannya," tutup Daud.