Unik, pria ini cari nafkah dengan memuji orang lain, sehari bisa dapat Rp1 juta

Apakah kamu pernah merasa haus pujian? Nah, di Jepang ada seorang pria berusia 43 tahun yang dikenal sebagai 'Paman Pujian'. Dia punya pekerjaan unik: memuji orang-orang di depan Stasiun JR Shibuya. Dengan papan bertuliskan 'Saya sangat memuji Anda', ia menarik perhatian banyak orang meskipun gajinya tidak seberapa.

Awalnya, Paman Pujian memulai karirnya setelah mengalami masa-masa sulit. Ia kehilangan pekerjaan dan keluarganya akibat kecanduan judi.

Namun, ia menemukan ide untuk memuji orang lain demi uang, menyadari bahwa semua orang butuh apresiasi. Setiap pujian yang ia berikan disertai dengan bahasa tubuh yang meyakinkan dan senyuman tulus.

"Jika aku memuji, akan lebih sedikit orang yang merasa bersalah," ungkap Paman Pujian dalam dokumenter Fuji TV.

Profesi ini mulai viral setelah Fuji TV menayangkan dokumenter tentangnya. Kini, Paman Pujian memiliki pelanggan setia yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari siswa hingga pekerja kantoran. Dalam sehari, ia bisa memuji lebih dari 30 orang, dan setiap interaksi selalu diakhiri dengan senyum dan ucapan terima kasih.

Meski gaji yang ia terima tidak besar, sekitar 10.000 yen atau sekitar Rp1 juta per hari, Paman Pujian tetap bertahan dengan profesinya. Ia telah mengunjungi 31 dari 47 prefektur di Jepang, dan setiap perjalanan memberinya cerita dan pengalaman baru.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu klien remajanya, "Saya jarang dipuji secara langsung, dan kata-kata sederhana ini sangat berarti bagi saya."

Awalnya diabaikan banyak orang, Paman Pujian kini memiliki klien setia. Mereka kerap datang untuk mendengar pujian yang bisa mengangkat semangat mereka. Dalam sehari, ia bisa memuji lebih dari 30 orang.

Pelanggan datang dari berbagai kalangan, mulai dari siswa sekolah hingga pekerja kantoran. Setiap interaksi selalu diakhiri dengan senyum dan ucapan terima kasih.

"Jika orang lain menikmatinya, saya pun senang. Itulah sebabnya saya mampu melakukannya selama tiga tahun terakhir," ujar Paman Pujian dalam sebuah wawancara.