Menimbulkan masalah pencernaan.

2. Gangguan pola tidur.

foto: unsplash.com

Efek samping kafein akan membantumu untuk tetap terjaga. Padahal, masing-masing orang memiliki batas tertentu untuk bisa mengolah kafein dalam dirinya. Kamu bisa sengaja mengonsumsinya agar tetap terjaga, tetapi tidak bisa mengontrol seberapa lama tidak bisa tidur. Terlalu banyak konsumsi kafein akan menunda waktu tidur, sehingga merusak kualitas tidur.

Tidak hanya itu, pada saat kamu bisa tertidurpun kafein memberi reaksi pada tubuhmu. Saat kamu tertidur tubuhmu akan memulihkan baik secara fisik maupun mental. Konsumsi kafein melebihi batas wajar, membuat tubuh tidak memaksimalkan pemulihan tersebut. Dampaknya, ketika kamu harus mulai mengisi waktu dengan produktif, tubuhmu masih merasakan lelah. Hal ini menjadikan pola tidurmu tidak teratur.

Efek samping lainnya dari kopi juga membuatmu kesulitan tidur. Gangguan tidur ini terjadi karena kafein mengganggu kerja hormon antidiuretik (ADH) dalam tubuh. Pada kondisi normal, ADH bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah air yang diserap kembali ke dalam darah melalui ginjal. Ketika kamu mengonsumsi kafein, zat ini memengaruhi ginjal untuk meningkatkan produksi urine.

3. Menimbulkan masalah pencernaan.

foto: unsplash.com

Efek samping dari kafein dapat merangsang produksi asam lambung. Kafein juga dapat meningkatkan kontraksi otot usus yang dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan bahkan diare pada beberapa individu. Pada wanita yang memiliki sensitivitas pencernaan yang tinggi, konsumsi kafein dapat memperburuk gejala seperti nyeri perut, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.

4. Risiko penyakit jantung.

foto: pixabay.com

Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau jika seseorang memiliki sensitivitas terhadap kafein. Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung dapat meningkatkan risiko hipertensi dan aritmia (denyut jantung tidak teratur), yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Selain itu, kafein juga dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Kafein dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung. Oleh karena itu, wanita yang memiliki risiko penyakit jantung sebaiknya membatasi konsumsi kafein dan memilih sumber kafein lebih sehat, seperti kopi tanpa gula tambahan atau teh hijau, serta mengombinasikannya dengan gaya hidup sehat lainnya, seperti diet seimbang dan olahraga teratur.