Nicholas Saputra mengaku punya pengalaman baru saat akting dengan Putra Marino.

Film The Architecture of Love juga merupakan universe dari film Critical Eleven karya Ika Natassa yang juga diproduksi Starvision bersama Legacy Pictures. Sementara naskah film TAOL juga ditulis langsung oleh Ika Natassa bersama Alim Sudio.

foto: brilio.net/Dewi Suci

"Film TAOL akan menghangatkan hati penonton Indonesia melalui romansa yang penuh dengan lautan emosi dari Raia dan River. Penonton akan diajak mengikuti dinamika yang terjadi di antara dua jiwa yang sebenarnya sama-sama menjalani trauma dengan kesepiannya di kota New York," kata produser Film The Architecture of Love, Chand Parwez Servia.

Lebih lanjut, Chand Parwez juga berharap semoga film TAOL dapat memberikan hiburan yang mengaduk emosi para penonton dari akting memukau Nicholas Saputra dan Putri Marino. Sutradara Teddy Soeriaatmadja menambahkan, kehadiran Nicholas Saputra dan Putri Marino dalam satu layar merupakan sebuah momen spesial.

Keduanya mampu menerjemahkan dua karakter dari cerita yang ada di dalam skenario dengan arahan Teddy. Selain itu, Teddy juga mengatakan, film TAOL menjadi kerja kolaborasi antar sineas dua negara.

"Nicholas dan Putri adalah keistimewaan. Lebih istimewa lagi karena film ini merupakan kerja kolaborasi dari para kru film Indonesia dan kru Amerika untuk menciptakan dunia dalam film TAOL yang romantis dan getir melalui lanskap arsitektur New York," kata sutradara The Architecture of Love, Teddy Soeriaatmadja.

foto: brilio.net/Dewi Suci

Sementara itu, penulis Ika Natassa yang terlibat sejak awal pengembangan cerita hingga akhir produksi film, mengatakan tidak sabar ingin memperlihatkan Film The Architecture of Love ke para penonton Indonesia. Para pemeran di film ini merupakan jajaran pemeran yang diidamkan oleh Ika Natassa.

"Film TAOL ini benar-benar melampaui ekspektasi saya. Duet Nicholas Saputra dan Putri Marino di sini benar-benar magis. Selesai diaduk-aduk selama mengikuti jalinan ceritanya lewat adegan demi adegan, timbul rasa hangat dan rindu di hati untuk cepat-cepat menonton lagi, itu yang saya rasakan. Ibarat jatuh cinta, film ini bikin kangen dan candu," kata Ika Natassa.

foto: brilio.net/Dewi Suci

Nicholas Saputra, yang juga memiliki latar belakang pendidikan arsitektur mengatakan, perannya sebagai River di film TAOL tetap mengacu pada karakterisasi yang ada di skenario dan juga karakter di dunia ceritanya.

"River adalah tokoh yang kompleks karena melewati pengalaman emosi yang besar di dalam hidupnya. Lewat skenario yang menghidupkan kisahnya, saya sangat terbantu oleh arahan Teddy Soeriaatmadja untuk bisa menghidupkan River di depan layar. Dan bersama dengan Putri Marino, tentu pengalaman yang membuat saya belajar tentang banyak hal baru. Sosok yang berbakat dengan kualitas akting dan etos kerjanya yang baik, banyak membantu saya untuk memerankan River," kata Nicholas Saputra.

foto: brilio.net/Dewi Suci

Pemeran Raia, Putri Marino, yang juga membaca buku The Architecture of Love sempat merasa deg-degan ketika ia memerankan karakter yang ia ikuti kisahnya. Namun, ia juga merasa senang karena Film The Architecture of Love memberikan perasaan yang menghangatkan setelah menontonnya.

"Melihat dua karakter manusia ini, Raia dan River bisa tumbuh dan menjadi nyata di layar lebar, membuat saya deg-degan tapi sekaligus haru. Film TAOL akan memberikan kehangatan untuk siapapun yang menontonnya," tambah Putri.

Film The Architecture of Love akan menghangatkan hati penonton mulai 30 April 2024 di seluruh bioskop Indonesia. Ikuti terus perkembangan informasi terbaru tentang Film The Architecture of Love di akun Instagram resmi @filmtaol, @starvisionplus, @legacy.pictures, dan akun TikTok@starvisionofficial.